Sawah EvaGROW di Klaten Dikunjungi Gubernur Jawa Tengah


Panen raya padi Inpari 13 di Desa Sidowayah, Klaten Jateng

KLATEN – Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Udoro Kasih Anggoro Kamis (11/8), memimpin panen raya padi Inpari 13 di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten

Bibit menyatakan gembira atas suksesnya padi varietas tersebut. Terlebih, hasil panennya cukup menggembirakan. Padahal, selama lima musim tanam ini selalu gagal panen akibat hama wereng. “Inpari-13 yang tahan hama itu perlu dikembangkan,” ujar Bibit.

Untuk pengendalian wereng, lanjutnya, pengolahan tanah dan tanam padi harus dilakukan serentak. Pola tanam jangan terus-menerus tanam padi, tetapi perlu diselingi tanam palawija, terutama saat musim kemarau. Bibit menegaskan kembali kepada masyarakat Kecamatan Polanharjo bahwa tanam serentak dan pengaturan pola tanam penting untuk membasmi hama wereng, karena sudah terbukti. “Tanam serentak dan pengaturan pola tanam itu penting untuk membasmi hama wereng,” tegas Bibit Waluyo.

Pada kesempatan panen raya ini, Kepala Desa Sidowayah, Hapsoro berhasil membujuk Bapak Gubernur untuk meninjau sawah beliau seluas 4 hektar yang sudah mengaplikasikan pupuk hayati EvaGROW dengan penanaman menggunakan alat mesin tanam padi (transplanter) bantuan pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jateng, Bibit Waluyo berkesempatan meninjau lahan sawah yang menggunakan EvaGROW di Desa Sidowayah, Klaten (Kiri - kanan; Hendrik, Hapsoro dan Bibit Waluyo)

Bibit Waluyo sangat antusias dan gembira sekali melihat pertumbuhan tanaman padi yang baru berumur 25 hari, namun sudah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan dengan cara konvensional tanpa menggunakan pupuk hayati EvaGROW. “Pola tanam padi menggunakan pupuk hayati perlu terus dikembangkan untuk menghasilkan padi yang berkualitas dan meningkat produksinya. “Kalau hasilnya begini, tentunya petani akan senang”. demikian komentar Bibit Waluyo saat berada di areal sawah.

Kabupaten Klaten merupakan sentra produksi beras dengan luas lahan pertanian mencapai 24.000 hektare pada 2011 ini. Selain melakukan panen raya, pemerintah juga memberikan kucuran berbagai bantuan senilai Rp 1 miliar lebih bagi petani di wilayah ini (Kabelan Kunia/EvaGROW/110811).

About Kabelan Kunia

NATURA go Organic... Halal, sehat dan ramah lingkungan

Posted on August 11, 2011, in NATURA. Bookmark the permalink. 1 Comment.

  1. Saya kecewa dengan perangkat desa setempat karena perikatan sewa menyewa sawah lungguh yg merugikan para penyewa. Mohon kepada pemda klaten untuk mengadakan PENYULUHAN HUKUM PERIKATAN khususnya sewa menyewa kepada para perangkat desa diKecamatan Prambanan. Terimakasih

Leave a reply to Eni Cancel reply